UNGARAN – belum lama ini UNW menyelenggarakan Seminar Nasional dengan tema “How to Be Great Teacher” di AULA HM. Iskak Soepardi, Jum’at (18/7/2025), 

Kegiatan yang secara resmi dibuka oleh Kepala Kemenag Kabupaten Semarang Bapak H. Ta’yinul Biri Bagus Nugroho, S.Sos., M.Pd.I. dan dihadiri ratusan guru RA, MI, MTs, dan MA se-Kabupaten Semarang. Program ini merupakan upaya kemenag kabupaten semarang dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui pengembangan kompetensi pendidik.

Dalam sambutannya, Rektor Prof. Dr. Subyantoro, M.Hum.  mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan pengembangan kapasitas guru yang didukung sepenuhnya oleh DPD Teacherpreneur Nusantara Jawa Tengah yang digawangi langsung Ketua DPD sdr. Slamet Muridan MM. “Saya mengapresiasi dan menyambut hangat program yang diselenggarakan kemenag ini. Guru adalah pilar utama dalam menciptakan generasi penerus bangsa yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing tinggi,” ujar Rektor.

Kegiatan ini merupakan upaya bersama mendukung program KGBB  dalam rangka lebih mendekatkan UNW kepada masyarakat kabupaten semarang agar bisa lebih tahu keberadaan UNW yang tidak hanya dikenal sebagai kampus AKPER namun sudah menjelma menjadi Universitas dengan berbagai disiplin ilmu dengan 24 program studi dengan jenjang Pendidikan mulai Diploma III, Diploma IV, Sarjana dan Pascasarjana. Sehingga menjadi pilihan masyarakat kabupaten semarang untuk melanjutkan pendidikannya di UNW termasuk bapak/ibu guru peserta seminar yang belum menempuh pendidikan Sarjana maupun ingin lanjut ke jenjang Magister melalui Program pascasarjana manejemen Pendidikan UNW.

Menghadirkan motivator Nasional Syafii Efendi, M.M., motivator muda no.1 di Indonesia yang berhasil meraih penghargaan MURI Indonesia sukses membakar semangat para peserta. Dengan gaya komunikatifnya, ia mendorong para guru untuk melepaskan belenggu masa lalu dan berfokus pada masa depan dengan growth mindset. Menjadi guru yang hebat adalah tentang mampu menyentuh hati anak didik dan menyalakan lentera perubahan. Karena sejatinya, guru bukan sekadar pengajar—mereka adalah penggerak peradaban.